Sabtu, 05 November 2011

Untukmu Sahabat

Pernah ada seorang anak lelaki memiliki watak buruk.Kemudian ayahnya memberi sekantong paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar rumahnya setiap kali ia kehilangan kesabaran atau berselisih paham dengan orang lain.

singkat cerita. Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar rumahnya. Pada hari-hari berikutnya dia mencoba menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Ternyata dia sadar lebih gampang menahan diri dari pada memaku di pagar. Akhirnya tiba ketika dia tidak perlu memaku satu batangpun, dan dengan gembira dia sampaikan hal itu kepada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruh mencabut satu batang paku ketika dia bisa menahan diri dan tidak berselisih dengan orang lain. hari demi hari telah berlalu dan akhirnya dia berhasil mencabut semua paku di pagar. Kemudian dia sampaikan kepada ayahnya. Kemudian sang ayah membawa anaknay ke pagar dan berkata "Anakku, kamu sudah berlaku baik,tetapi lihat betapa banyak lubang di pagar yang telah kamu buat".

Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham,tidak bisa menahan diri atau bertengkar denangan orang lain. Hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar. Seperti hal nya kau menusukkan pisau kepada temanmu dan mencabutnya kembali terus meminta maaf, tetapi tetap saja akan meninggalkan luka.

Tak peduli kau berapa kali kau meminta maaf atau menyesal, tetapi lukanya pasti akan tetap membekas, Luka melalui ucapan sama hal nya dengan luka fisik. Sebenarnya, Bukan seberapa sering kau meminta maaf, tetapi bagaimana kau bisa menahan diri,menghargai orang lain.

Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka
mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan,mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukanlah kepada teman-temanmu bahwa kau sangat menyayangi mereka.

*Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk para pembaca.

(Muhammad Rizky Ananda Agustian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar